Text
101 Cara Menghentikan Perundungan (Bullying) di Sekolah berbasis Pendidikan Agama
Alasan utama mengapa pendidikan budaya damai ini penting dilaksanakan di sekolah, mengingat perkembangan saat ini, nilai-nilai kedamaian di kalangan pelajar (peserta didik) terlihat semakin menurun, terutama pola pergaulan negaatif antar pelajar yang berujung pada perkelahian dan pertengkaran yang semakin meningkat, bahkan secara statistik peningkatan kenakalan remaja saat ini berkembang cukup siginifikan, salah satu pemicu tindakan yang berujung pada kriminalitas adalah kesadaran akan perbedaan dan keunikan perilaku tiap individu kurang disadari oleh pelajar.
Pada program sebelumnya Balai Litbang Agama Makassar dalam perancangan Modul Budaya Damai beriorentasi pada budaya damai yang bersifat umum di sekolah, maka pada tahun ini (2018) Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balai Litbang Agama Makassar, lebih fokus pada sebuah perilaku pelajar yang cenderung berdampak pada retaknya persaudaraan ataupun pertemanan antar pelakar bahkan b erdampak hingga perkelahian.
Menyingkapi persoalan tersebut maka Modul Budaya Damai yang diprogramkan pada tahun 2018 ini diformulasi sedimikian rupa sehingga apa yang telah dihasilkan sebelumnya (Manado, Kendari dan Ambon) diibuat lebih berbeda dan lebih berbeda dan lebih sederhana dari problem nyata banyak dialami kalangan pelajar, setelah melalui diskusi panjang maka tema yang dikembangkan dalam Modul Budaya Damai kali ini adalah mengenai Perundungan.
BDK0030617 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain