Text
Ayat Pedang Versus Ayat Damai (Menafsir Ulang Teori Naskah Dalam A-Quran)
Istilah ayat pedang tersebut muncul dari statemen Ali bin Abi Talib (wafat 40 H), sebagaimana diriwayatkan oleh Sufyan bin 'Uyaynah (wafat 198 H) bahwa Nabi Muhammad diutus dengan pedang, dengan merujuk kepada Q. 9/113:5. Statemen ini kemudian memicu perdebatan di kalangan para penafsir al-Qur'an, termasuk tentang keberlakuannya. Ada empat pendapat yang berkembang yaitu pertama pendapat bahwa ayat tersebut muhkam, kedua menganulir (nasikh) ayat lain, ketiga teranulir (mansukh) secara internal, dan keempat teranulir (mansukh) dengan ayat lain. Pendapat yang paling kontroversial adalah bahwa ayat ini dianggap menganulir banyak ayat damai (yang sering disebut sebagai ayat-ayat kesabaran, pemberian maaf, atau ayat rekonsiliasi) yang mencapai seratus tiga puluh lima ayat yang memerintahkan agar kaum muslim bersifat toleran dengan komunitas-komunitas non-muslim.
Kontroversi tersebut terjadi karena beberapa faktor yaitu perdebatan klasik tentang keberadaan teori penganuliran (nasakh), penafsiran yang tidak orisinal, seperti persoalan bagaimana mempertemukan pesan partikular-universal ayat, problem semantik, ketegangan antara otoritas keagamaan dan akal, bias teologis, bias juridis, dan bias sufistik, serta konteks sosio-historis dan politis, seperti konteks perang salib dan menguatnya gerakan ke arah Islam politis. Penganuliran ayat-ayat damai dengan ayat pedang tersebut, yang berpengaruh besar dalam perumusan fiqh jihad, berakibat terjustifikasinya kekerasan terhadap non-muslim.
Buku ini dalam penjabarannya terbagi atas enam bab pembahasan yang mencakup bab 1 pendahuluan; bab 2 wacana penganuliran (naskh) al-Qur'an : survei kritis atas konsep dan sejarah pemikiran; bab 3 ayat pedang (ayat al-Sayf) : pelacakan asal-usul istilah, identifikasi dan kontroversi status keberlakuan (ihkam atau naskh); bab 4 dari teks ke konteks : kritik atas penganuliran ayat-ayat damai; bab 5 implikasi penganuliran ayat-ayat damai dalam perumusan fiqh jihad dan pembahasan ditutup pada bab 6 penutup.
BDK321 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain