Text
Membangun Harmoni Dalam Keragaman Agama: Dari Politik Rekognisi Ke Politik Redistribusi
Kalau di Bali dikenal hidangan "Selam" yang disajikan umat Hindu pada minoritas Muslim kampung Kusamba yang hadir dalam ritual - ritual keagamaan mereka seperti ritual kelahiran anak, perkawinan, dan upacara kematian sebagai sebuah penghormatan terhadap muslim, di kelurahan Ranah Parak Rumbio meski dalam konteks tempat dan komunitas keagamaan yang berbeda dikenal hidangan "Pengikut Muhammad" yang disuguhkan ketika mereka menghadiri kenduri non-Muslim seperti Kristen, Katolik, dan Buddha. Buku dari hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, strategi pengelolaan keragaman agama bagi integrasi sosial. Kedua, mempresentasikan keragaman agama di ranah publik dalam bentuk keterwakilan simbolik. Ketiga, redistribusikan sumberdaya kesejahteraan tanpa membeda-bedakan masyarakat berdasarkan latar primordial yang dimiliki. Keempat, "amalgamasi". Kelima, relasi kerja. Keenam, ketokohan seseorang dalam masyarakat. Ketujuh, integrasi semu.
Tidak tersedia versi lain