Text
Melacak Transmisi Keilmuan Pesantren : Studi Kajian Kitab Kuning, Hubugan Kiai-Santri dan Genealogi Pesantren Salafiyah di Jawa Barat
Salah satu hal yang menarik untuk dikaji mengenai pesantren adalah kajian kitab kuning yang masih tetap dilestarikan. Di pesantren-pesantren salafiyah, kitab kuning ini dikaji dari mulai tingkat dasar hingga ke tingkat paling tinggi seperti Ma'had Ali, dengan berbagai disiplin keilmuannya yang berbeda-beda seperti tafsir, hadis, fikih, dan tasawuf.
Kajian kitab kuning di pesantren salaf juga dari memiliki silsilah hubungan sanad keilmuan yang bersambung secara berantai sampai ke pengarang kitabnya atau paling tidak kepada kiai sepuh yang dianggap memiliki otoritas keilmuan dalam bidangnya. Persambungan sanad keilmuan seperti ini seperti yang terjadi pada K.H. Hasyim Asy'ari yang geneaologi dan sanad Shahih Bukharinya berantai sampai ke Imam Bukhari sebagai penulisnya.
Melalui kajian genealogi keilmuan pesantren dapat ditemukan pola genealogi transmisi keilmuan dan hubungan guru-murid secara berantai. Kajian ini juga mampu mengidentifikasi akar tradisi keilmuan pesantren hingga sampai kepada generasi awal ulama salaf asholihin. Akar keilmuan inilah yang membedakan pesantren-pesantren salafiyah dengan pesantren modern. Selain itu, melalui kajian genealogi keilmuan pesantren diketahui pula bahwa ilmu-ilmu keislaman yang dikaji di pesantren memiliki jaringan global, sehingga secara tidak langsung membentuk tradisi multikultural di pesantren dan pandangan dunia yang inklusif dan toleran.
Tidak tersedia versi lain