Text
Tegar Menghadapi Ajal
Sakitnya sakaratul maut digambarkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits adalah lebih sakit dari tiga ratus tusukan pedang yang menghujam ke tubuh manusia. Bahkan bapak moyang manusia yaitu Adam Alaihissalam pun merasakan sakitnya sakaratul maut. Maut merupakan bahasan yang tidak pernah menghilang dari generasi. Hubungan antara makhluk Hidup degan Maut bagaikan kaitan antara siang dan terik matahari atau seperti air dengan samudra. Dunia ini sebenarnya alat untuk menggepur Bani Adam dengan berbagai uji coba. Hal ini bukan berarti penjelmaan dari sikap kesemena menaan Dzat pencipta. dari berbagai musibah itulaj akan terjadi proses seleksi untuk hamba hamba Allah yang berhak mendapatkan penghargaan. Bagi mereka yang mau bersabar dan ridha, maka surga akan menanti ddidepan mata. Namun jika dia putus asaa dan malah mencerca, maka neraka akan diap menanti dirinya. Bukan hanya masalah tutup-menutupnya buku catatan amal saja. Namun proses maut itu sendiri sebenarnya sangat mengerikan. Melalui buku ini, berharap agar kita dapat merenung kembali bagaimana dahsyatnya sakaratul maut.
Tidak tersedia versi lain