Text
Zamrud Khatulistiwa : Antologi Cerita Pendek Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu
Salah satu materi pembelajaran pada Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah adalah menulis cerita pendek (cerpen). Sebagai sebuah keterampilan berbahasa, menulis cerpen merupakan kombinasi dan refleksi dari kemampuan lingual dan imajinasi yang kompleks agar bisa menghasilkan cerita yang menarik dan enak dibaca. Untuk mencapai kemampuan ini, para penulis muda tersebut perlu dibina dan diarahkan secara benar dengan bimbingan para penulis (cerpenis) yang sudah berpengalaman. Oleh karena itu, para pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu bidang cerpen kami fasilitasi melalui kegiatan lanjutan berupa Kemah Cerpen agar kemampuan mereka terus berkembang dan terasah dengan lebih baik. Pada tahun 2023 ini, ada 73 peserta berasal dari 9 provinsi yang mewakili 30 bahasa daerah. Daeri para peserta itu telah dihasilkan sebanyak 80 cerpen yang telah dikurasi oleh para sastrawan bahasa daerah masing-masing sebagaimana termuat di dalam antologi ini. Karena dihasilkan oleh tunas bahasa ibu dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia, antologi cerpen berbahasa daerah karya mereka ini layak disebut sebagai "zamrud khatulistiwa".
Tidak tersedia versi lain