Ada yang seru di kampus Institut Agama Islam (IAI) Tazkia Sentul, Bogor, Rabu (13/3/2024). Gelaran pentas budaya dan communication skills yang ditampilkan para mahasiswwa dengan tajuk Literasi Informasi dan Dakwah Milenial, sangat meriah dan mendapatakan apresiasi dari sivitas akademika IAI Tazkia.
Mahasiswa yang tergabung dalam beberapa kelompok pementasan menampilkan kemampuannya dalam mimbar ekspresi public speaking. Kepiawaian para mahasiswa menyampaikan orasi terkait dakwah milenial tak terlepas dari dukungan ketersediaan sumber informasi yang memadai. Tingkat literasi yang baik dari para mahasiswa menggambarkan betapa pentingnya dukungan bahan-bahan referensi ilmiah, rujukan yang otoritatif, dan bahan bacaan pengayaan lainnya untuk mewujudkan literasi keagamaan yang baik.
Hadirnya Perpustakaan Kementerian Agama berkolaborasi dengan perpustakaan IAI Tazkia menghadirkan suguhan yang tepat. Suguhan informasi yang dibutuhkan mahasiswa khususnya dalam melakukan dakwah milenial dan Kebutuhan informasi mahasiswa khususnya dalam dakwah milenial dan tranformasi digital yang berlangsung terus-menerus. Semangat literasi keagamaan ditopang dengan sumber-sumber ilmiah lainnya menjadikan pemahaman mahasiswa jauh lebih baik dibandingkan yang iliterat.
Sekitar seratus mahasiswa dari jurusan komunikasi dan penyiaran Islam memenuhi area lobi Tazkia tempat berlangsungnya unjuk gigi para orator dan booth Perpustakaan dengan koleksi-koleksi khususnya yang menarik.
Tak ketinggalan para pejabat dan dosen di lingkungan Tazkia hadir menyemarakkan acara. Hadir diantara mereka adalah Wakil Rektor 1 : Yasser Syamlan ; Dekan Fakultas Dakwah : Unang Fauzi ; KPS KPI: Sutopo ; Dosen KPI : Fajar, Dodi, Fakhrudin ; Dosen HES: Isa Mustafa, Rusdiana ; Dekan FEB : Wiku, ; KPS MBS : Diana, ; Direktur LPM : Asnan Purba; Mahasiswa KPI, HES, Tadris, Ekonomi Syariah dan MBS. IPI Bogor Depok : Edy Suryanto
Mereka hadir selain untuk menikmati suguhan communication sklills dari para mahasiswa, juga untuk mendapatkan pengayaan pengetahuan dari sederetan koleksi yang dipamerkan di booth pameran. Sejumlah koleksi menarik minat mereka, mulai dari jurnal ilmiah, buku-buku tentang kasus dan tradisi keagamaan, Qur’an braille dan Qur’an terjemahan bahasa Sunda hingga komik moderasi beragama.
Pameran berlangsung cukup semarak. Interaksi atraktif pun digelar dengan mengadakan quiz online yang melibatkan pengunjung untuk menjawab soal-soal ringan seputar Kementerian Agama. Hadiahnya sejumlah suvenir menarik yang bisa didapatkan mahasiswa sebagai doorprize.
Tidak hanya itu, pengunjung pun dimanjakan dengan aplikasi perpustakaan digital Mora Digilib. Aplikasi ini memudahkan akses ke karya lembaga yang dihimpun perpustakaan karena terbatasnya bahan cetak yang bisa dibagikan kepada pengunjung.
“Wah, menarik sekali, kak, buku-bukunya. Sangat penting buat saya yang sedang menyusun skripsi, nih,” komentar Agung salah seorang pengunjung.
“Buku-buku ini, alangkah bermanfaatnya juga tersedia di perpustakaan kami, sehingga para mahasiswa dimudahkan dengan ketersediaan referensi yang memadai,” tutur Erus, selaku kepala perpustakaan Tazkia.
Pada kesempatan ini juga dimanfaatkan kedua perpustakaan untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi perpustakaan melalu perjanjian kerjasama dan jejaring perpustakaan.
“Kerjasama antar perpustakaan menjadi sebuah keniscayaan. Kelebihan dari masing-masing perpustakaan dapat saling didayagunakan untuk kemaslahatan yang lebih luas sehingga peran dan eksistensi masing-masing perpustakaan akan terus dirasakan oleh para pemustaka,” jelas Hariyah, ketua Tim Kerja Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat.
Kehadiran Balitbangdiklat melalui diseminasi hasil-hasil penelitian dan kajian yang dikelola oleh perpustakaan, menjadi media yang penting dalam memberikan literasi keagamaan kepada masyarakat. Para mahasiswa dan sivitas akademika kampus diharapkan mendapatkan informasi yang memadai terkait kehidupan agama dan keagamaan di Indonesia melalui ketersediaan bahan bacaan dan referensi yang memadai. (HAR)