Text
Al-Qur'an Terjemahan Bahasa Gayo
Seorang pengamat bahasa internasional Peter Hywel Coleman menilai, bahwa daerah di Indonesia harus diberi peran lebih luas dalam beberapa aktivitas keseharian. Langkah tersebut diharapkan bisa mengurangi angka kepunahan bahasa daerah di Indonesia. Oleh sebab itu, penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa daerah adalah salah satu langkah yang tepat untuk melindungi bahasa lokal kita dari ancaman kepunahan, sekaligus sebagai media dakwah yang mampu menghadirkan Islam yang rahmatan lil alamin.
Diantara sekian banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia satu diantaranya adalah bahasa Gayo. Hal ini menunjukan bahwa bahasa Gayo memiliki kedudukan yang sangat penting bahkan sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Namun saat ini intensitas penggunaan bahasa Gayo sebagai bahasa lisan dan tulisan semakin berkurang seiring dengan semakin derasnya arus informasi dan modernisasi yang memantik para generasi muda semakin jauh dari bahasa ibunya dan lebih memililih bahasa asing. (baca: Inggris).
Oleh sebab itu, perlu langkah strategis untuk melindungi bahasa daerah dari potensi kepunahan dengan cara mendokumentasikannya dalam beragam model. Diantaranya adalah dengan memanfaatkan bahasa Gayo untuk menerjemahkan Al-Qur'an.
Saat ini, penerjemahan Al-Qur'an bahasa Gayo sudah selesai dilaksanakan setelah melewati beberapa proses yang panjang, yakni penerjemahan, validasi, pentashihan dan penerbitan.
Dengan adanya penerbitan Al-Qur'an terjemah Bahasa Gayo, diharapkan masyarakat semakin mampu memahami kandungan isi Al-Qur'an, semakin dekat dengan Al-Qur'an dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kami berharap, Al-Qur'an terjemahan bahasa Gayo dapat disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat dan membuat akses yang mudah dalam pemanfaataannya.
Tidak tersedia versi lain