Mengkaji dan merefleksikan kembali apa penyebab timbulnya konflik sosial keagamaan sangat penting sebagai langkah untuk menyusun kembali fondasi persatuan dan kesatuan bangsa. Mengelola kemajemukan beragama mutlak diperlukan agar eksistensi bangsa ini tidak terancam dan cita - cita serta tujuan nasional dapat diwujudkan bersama.
Buku ini mengulas secara teologis-historis dari Millah Abraham (Ibrahim) yang diamtsalkan sebagai pokok Anggur Allah dengan pendekatan hermeneutika atas teks - teks kitab suci (Alkitab dan Alquran). Bagaimanapun, sejarah asal muasal dari millah (agama) Yahudi, Nasrani (Kristen), dan Islam tentu saja tidak bisa dilepaskan dari akar kesejarahan Teologi Abraham di mana Nabi Abraham sendiri sebaga…
Karya perorangan ini dimaksudkan untuk menggambarkan dinamika perkemabangan kehidupana antar umat beragama di Indonesia dan mencari solusi untuk meningkatkan keharmonisan umat beragama.
Catatan sejarah dalam Al - Qur'an menunjukan bahwa nabi - nabi, baik yang kuat maupun lemah secara militer, memilih jalan damaiuntuk menegakkan dakwah. Nabi-Raja Sulaiman yang memiliki kekuasaan besar memilih jalan berkirim surat untuk berdakwah kepada Ratu Sa'ba. Beberapa diantara mereka, karena tidak memiliki kekuatan militer, terpaksa mengungsi (Nabi Ibrahim, Musa dan Muhammad di Mekah) untu…
Buku ini menggali dan memotret interaksi dan relasi sosial keagamaan dalam kehidupan masyarakat di lima daerah, yaitu kampung Jawa Tondano, Susuru Ciamis, Banuroja Pohuwato, Peunayong Banda Aceh, dan Teluk Gong Jakarta Utara.
Perpindahan dan pertemuan antara kelompok penduduk yang berbeda latar belakang sosial budaya cenderung membawa dampak terhadap kehidupan sosial. Kenyataanya, tidak ada seorangpun yang dapat menghindari pertemuan dengan orang - orang yang berbeda kebudayaanya.
Buku ini merupakan Kertas Karya Perorangan (TASKAP) Program Pendidikan Singkat Agaama XV Lemhannas RI Tahun 2007
Masyarakat Transmigran merupakan masyarakat yang majemuk dilihat dri prespektif budaya, etnis, maupun agama. Perbedaan yang ada di anatara mereka memiliki dua konsekuensi, yakni sebagai faktor penyebab terjadinya disintegrasi sosial dan faktor perekat terbangunya harmoni sosial.